Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Al-Maghfuri tidak hanya dikenal sebagai tempat untuk mempelajari ilmu agama, tetapi juga sebagai lembaga pembentuk karakter akhlakul karimah dan kepribadian santri. Pada kesempatan kali ini, pondok pesantren mendapatkan bimbingan dan penyuluhan dari Polsek Mataram Baru yang ditujukan kepada seluruh santri. Bimbingan ini menjadi aspek penting dalam proses pendidikan di pesantren, yang bertujuan untuk membekali mereka dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan membimbing mereka dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan masyarakat maupun dalam kehidupan pribadi dilingkungan pondok pesantren.
Proses Bimbingan dan Penyuluhan Santri
Polsek Mataram Baru memberikan bimbingan dan penyuluhan santri untuk membina dan mendidik perilaku santri sejak dini. Beliau menyampaikan bahwa perilaku santri harus diperhatikan sejak dini di pesantren. Hal ini amat penting untuk membantu santri dalam mengembangkan potensi diri, memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan baik, serta mempersiapkan mereka menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia. Adapun bimbingan yang diberikan Polsek Mataram Baru ini meliputi aspek keagamaan, sosial, emosional, dan intelektual.
Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan Santri
Adapun tujuan bimbingan dan penyuluhan ini meliputi:
- Pembentukan Karakter Islami: Menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam diri santri, seperti kejujuran, kesabaran, empati, dan kepedulian terhadap sesama.
- Pengembangan Potensi Diri: Mendorong santri untuk mengenali dan mengembangkan bakat serta minat mereka dalam berbagai bidang, baik keilmuan agama maupun umum.
- Pendidikan Akhlak: Menanamkan dan mengamalkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
- Persiapan Menghadapi Masa Depan: Mempersiapkan santri dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam masyarakat dan menghadapi tantangan zaman.
Baca Juga : Pembangunan Fasilitas Gedung Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Al-Maghfuri
Metode Bimbingan dan Penyuluhan
Dalam melakukan bimbingan dan penyuluhan, beliau tidak hanya memaparkan secara materi saja, akan tetapi beliau memberikan studi kasus yang telah banyak terjadi pada santri-santri di pondok pesantren seluruh Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa kejahatan bisa datang dari mana saja dan kapan saja, untuk itu kita mesti belajar bagaimana menanamkan pribadi yang berakhlakul karimah secara mandiri. Sehingga akan terciptanya seorang santri yang sejati.
Santri bukan saja seorang yang hanya bisa mengaji, akan tetapi santri juga harus memiliki jiwa yang bersih, pikiran yang positif, bakat yang terus diasah. Sehingga outputnya nanti akan berguna di masyarakat dan khususnya bagi bangsa dan negara.
Kesimpulan
Bimbingan dan penyuluhan santri merupakan komponen esensial dalam sistem pendidikan di pesantren, yang tidak hanya fokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga pembentukan karakter dan kepribadian Islami. Melalui proses bimbingan yang komprehensif, diharapkan santri dapat tumbuh menjadi individu yang beriman, berilmu, berakhlak mulia, dan siap mengambil peran sebagai generasi penerus bangsa yang berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
